Indonesia? Merdeka?
Hidup emang gapernah lepas dari peribahasa jaman SD. "Bersusah-susah dahulu bersenang-senang kemudian.". Yap. Di mana pun kita. Mencoba menggapai apa pun kita. Atau bahkan merajut mimpi yang rasanya tinggal selangkah. Contoh kecilnya di ic, mungkin kadang orang ada yang bilang "Enak ya kamu belajar dikit aja udah dapet nilai bagus. Di atas KKM." Huehehehe. Dia gatau aja. Jauh di lubuk hati terdalam gue menjerit-jerit "Lo gatau aja gue jungkir balik kayak apaan tau. wkwkw"
Itu hanya contoh sederhana kawan! Ayo kita flashback ke tahun jebot. Tahun di mana kita-kita yang gaul super ini belum melihat sinar matahari. Yap. Ayo balik ke tahun 1945'an. Tahun di mana negara kita tercinta ini belum merdeka. Mungkin di antara kita ada yang pernah denger "Ah! Indonesia mah enak. Merdekanya dikasih sama Jepang." Wah wah wah. Dia gatau aja B) Iya gak?
Langsung aja. Mungkin emang bener awalnya Indonesia ditawarin merdeka sama Jepang. Saking niatnya mereka sampai-sampai membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau yang dalam Bahasa Jepangnya disebut "Dokuritsu Junbi Cosakai" yang dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945. Buat yang cinta sejarah pasti udah tau kan kan kalo ketuanya Dr. Radjiman Wedyoningrat :D.
Dr. Radjiman Widyoningrat
Nah! Setiap badan khusus pasti memiliki tugas tertentu. Dari namanya aja "Penyelidik" udah keliatan kalo tugas BPUPKI pasti ada hubungannya sama selidik-menyelidiki. Yap. Seratus dah buat kita semua. Tugas BPUPKI adalah menyelidiki dan merencanakan pemerintah Indonesia yang akan menerima kemerdekaan dari Jepang dan menyusun rancangan UUD. Sebelum menyusun rancangan UUD, sidang pertama yang berlangsung pada tanggal 29 Mei 1945 - 1 Juni 1945 menghasilkan konsep dasar negara atau yang biasa kita kenal dengan sebutan "Pancasila". Di sidang pertama terdapat 3 tokoh yang mengusulkan dasar negara, yaitu Muhammad Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno. Untuk menentukan isi pancasila dientuklah panitia khusus yang disebut "Panitia Sembilan". Hasil perundingan Panitia Sembilan ini dikenal dengan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang di dalamnya terdapat rumusan pancasila. Lanjut ke sidang kedua yang berlangsung pada tanggal 10 - 17 Juli 1945 dan menghasilkan rancangan UUD 1945. FYI, pembukaan UUD 1945 diambil dari Piagam Jakarta loh ;). WUHUUUU~
BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945.
Masih di bawah arahan pemerintah Jepang yang baru saja terkena musibah. Kota Hiroshima di Jepang baru saja dijatuhi bom atom oleh Amerika Serkat. Namun Jepang tetap mempersiapkan persiapan kemerdekaan Indonesia. Jepang memberikan arahan selanjutnya kepada Indonesia untuk membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau yang dalam Bahasa Jepang disebut "Dokuritsu Junbi Inkai" yang dibuat untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Jepang merencanakan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Namun ternyata Amerika Serikat masih belum puas. Mereka menjatuhkan bom kedua di Kota Nagasaki di Jepang pada tanggal 9 Agustus 1945 bertepatan dengan pelantikan keanggotaan PPKI oleh Jenderal Terauchi.
Pada tanggal 10 Agustus 1945, salah satu golongan muda, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada sekutu. Mereka menyambut kabar gembira ini dan bertekad bahwa mereka tidak akan mau menerima "hadiah kemerdekaan" dari Jepang. Mereka memanfaatkan kesempatan emas ini untuk berusaha meraih sendiri kemerdekaan Indonesia.
Kemudian pada tanggal 12 Agustus 1945 Jepang memberitahukan kepada Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyoningrat yang sedang berada di Dallat, Vietnam bahwa akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang resmi menyerah terhadap sekutu. Golongan muda (Sutan Syahrir, dkk) mendesak golongan tua (Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyoningrat) yang baru saja kembali dari Dallat, Vietnam untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Golongan muda terus mendesak gologan tua, namun golongan tua tidak ingin terburu-buru demi menghindari kemungkinan terjadinya pertumpahan darah. Konsultasi antara golongan tua dan muda pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat tersebut, karena PPKI adalah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka sangat menginginkan kemerdekaan Indonesia diraih atas usaha bangsa Indonesia sendiri.
Karena kegigihan dan penolakan dari golongan muda akhirnya keesokan harinya pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memutuskan untuk bertandang ke ke kediaman Laksamana Maeda untuk mengonfirmasi perihal proklamasi kemerdekaan Indonesia. Diputuskan bahwa akan diadakan rapat PPKI pada tanggal 16 Agustus 1945.
16 Agustus 1945. Memang terkadang apa yang telah kita rencanakan tidak selalu terealisasikan seperti seharusnya. Rapat PPKI dibatalkan karena Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta tidak datang. Peserta rapat yang lain tidak mengetahui bahwa golongan muda telah menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta dan membawa mereka ke Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok. Tujuan golongan muda menculik Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta adalah agar kedua tokoh ini tidak terpengaruh oleh Jepang. Golongan muda dengan semangat mereka yang berapi-api meyakinkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta bahwa Jepang telah menyerah dan mereka selaku pejuang tanah air telah siap untuk melawan tentara Jepang, apa pun resikonya. Sementara itu di Jakarta, golongan muda yang diwakili oleh Wikana berunding dengan golongan tua yang diwakili oleh Ahmad Soebardjo. Mereka berunding dan sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan di Jakarta. Mereka sepakat bahwa mereka akan menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan golongan muda untuk tidak terburu-buru memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pertemuan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Maeda.
Malam harinya, Ir. Soekarno dan Drs. Hatta kembali ke Jakarta. Mereka segera menemui Mayor Jenderal Nishimura, selaku Kepala Departemen Urusan Pemerintahan Jepang. Nishimura mengabarkan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 Jepang harus menjaga status quo, yaitu tidak dapat memberi izin kepada Indonesia untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia seperti apa yang telah dijanjikan Jenderal Terauchi di Dallat, Vietnam. Tentu saja mendengar kabar tersebut Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hata langsung geram dan menyindir Jenderal Mayor Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh sekutu. Akhirnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta meminta agar Jenderal Mayor Nishimura jangan mencoba menghalangi kerja PPKI.
Setelah dari rumah Jenderal Mayor Nishimura, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta segera pergi ke rumah Laksamana Maeda untuk melakukan rapat guna mempersiapkan teks proklamasi. Penyusunan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo serta disaksikan oleh Soekarni, B.M Diah, dan Sayuti Melik.
Setelah konsep teks proklamasi disepakati, Sayuti Melik manyalin dan mengetik naskah teks tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan Angkatan Laut Jerman, Dr. Hermann Kandeler.
Sebenarnya telah didiskusikan bahwa pembacaan teks proklamasi akan dilaksanakan di Lapangan Ikada, namun demi keamanan akhirnya pembacaan teks proklamasi dipindah ke kediaman Ir. Sokarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (sekarang menjadi Jalan Proklamasi No. 1).
(tulisan tangan Ir. Soekarno dan kini diabadikan di MONAS, Jakarta)

(diketik oleh Sayuti Melik dan kini diabadikan di MONAS, Jakarta)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Alhamdulillahirabbilalamin. Karena usaha gabungan dari golongan tua dan golongan muda, proklamasi kemerdekaan Indonesia dapat dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 M atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang atau tanggal 8 Ramadhan 1364 menurut kalender hijriyah.
Teks proklamasi yang telah diketik oleh Sayuti Melik dibacakan oleh Ir. Soekarno dan didampingi oleh Drs. Moh. Hatta dan sesuai rencana tempo kemarin, proklamasi keerdekaan Indonesia dilaksanakan di kediaman Ir. Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.
(Pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno)
(Pengibaran "Sang Saka" Merah Putih)
(Pengibaran "Sang Saka" Merah Putih)
17 Agustus 1945. Ya tanggal bersejarah yang semoga diingat oleh seluruh Warga Negara Indonesia. Harapan besarnya adalah bukan 'hanya' sekedar pada tanggalnya, tapi apakah kita semua sebagai generasi penerus bangsa ini mengetahui apa yang terjadi selanjutnya? Apakah perjuangan mereka selesai pada tanggal 17 Agustus 1945? Apakah masa-masa 'bahagia' terus berlanjut? Berulangkah masa berusah-susah dahulu? Yap. Tentu saja. Roda kehidupan memang selalu berputar kawan. Tidak selamanya Indonesia berada di puncak 'kebahagiaan'. Sudah tugas kita lah untuk mngantarkan Indonesia ke puncak 'kebahagiaan' selanjutnya! Bismillahirrahmanirrahim.
Kayaknya blog ini harus saya laporkan ke pa ipik deh...
ReplyDeleteKeren pe! Semangat terus kajian sejarahnya! Sekali2 diskusi bisa kali...hehehe
wah. diskusi apa kak? masih payah aku mah :(
ReplyDelete